Fakta: Autisme adalah spektrum, yang berarti setiap individu dengan autisme bisa memiliki gejala, kemampuan, dan tantangan yang sangat berbeda. Beberapa anak mungkin memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sementara yang lain mungkin kesulitan berbicara. Ada yang sangat fokus pada detail, ada pula yang cenderung berpikir secara keseluruhan. Tidak ada satu "cara" yang mendefinisikan autisme. Karena itu, istilah resmi yang digunakan adalah Spektrum Autisme (ASD), untuk menggambarkan variasi gejala dan tingkat keparahan yang luas.
Referensi: Menurut Autism Speaks, spektrum autisme mencakup kondisi yang sangat beragam, dengan karakteristik unik pada setiap individu yang mengalaminya (Autism Speaks).
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa autisme disebabkan oleh cara pengasuhan orang tua. Autisme terutama disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, bukan pola asuh. Orang tua sering kali merasa bersalah atau disalahkan ketika anaknya didiagnosis dengan autisme, padahal kondisi ini bukanlah hasil dari kesalahan pengasuhan.
Referensi: CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyatakan bahwa autisme adalah hasil interaksi kompleks dari faktor genetik dan lingkungan, dan tidak ada bukti yang mengaitkan autisme dengan pola asuh tertentu (CDC).
Fakta: Individu dengan autisme memiliki emosi dan dapat merasakan cinta, bahagia, sedih, marah, dan lain-lain. Hanya saja, mereka mungkin mengekspresikan emosi dengan cara yang berbeda. Misalnya, beberapa anak dengan autisme mungkin mengalami kesulitan untuk menunjukkan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang sama seperti kebanyakan orang, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki perasaan.
Referensi: Dr. Temple Grandin, seorang profesor dan penyandang autisme terkenal, menegaskan bahwa individu dengan autisme memiliki perasaan yang sama seperti orang lain, meskipun ekspresi mereka mungkin berbeda (Psychology Today).
Fakta: Banyak anak dengan autisme yang mampu mencapai kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan, tergantung pada dukungan yang mereka terima serta tingkat keparahan gejala. Dengan intervensi yang tepat, terapi, dan pendidikan yang inklusif, anak-anak dengan autisme dapat tumbuh dan memiliki karir, hubungan, dan kehidupan yang produktif.
Referensi: Menurut penelitian yang diterbitkan di National Autistic Society, dengan dukungan yang memadai, banyak individu dengan autisme yang mampu mencapai kemandirian di masa dewasa (National Autistic Society).
Fakta: Autisme bukan penyakit yang bisa disembuhkan. Ini adalah kondisi seumur hidup yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia. Fokus yang benar adalah pada pemberian terapi dan dukungan untuk membantu individu dengan autisme mengelola gejalanya dan berfungsi semaksimal mungkin, bukan "menyembuhkan" mereka. Terapi, seperti terapi perilaku dan terapi wicara, dapat membantu anak dengan autisme meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan kemandirian.
Referensi: WHO (World Health Organization) menjelaskan bahwa autisme adalah gangguan spektrum yang bukan penyakit dan tidak memiliki "penyembuhan," namun dapat dikelola dengan intervensi yang tepat (WHO).
Kesalahpahaman tentang autisme dapat menimbulkan stigma yang tidak perlu, baik bagi individu dengan autisme maupun keluarganya. Dengan memahami fakta-fakta ini dan melawan mitos yang salah, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung. Penting untuk menyadari bahwa anak-anak dengan autisme adalah individu unik yang memiliki kepribadian, kemampuan, dan aspirasi mereka sendiri.
Menyebarkan informasi yang benar dan menghapus stigma adalah langkah besar dalam mendukung individu dengan autisme dan memberikan mereka peluang untuk berkembang dan berpartisipasi secara penuh di masyarakat.
Bagikan artikel ini:
Facebook WhatsApp